Beri Kuliah Umum di Untan, Doktor Hasto Memotivasi Mahasiswa Membangun Tradisi Intelektual
“Itulah geopolitik, suatu pengetahuan tentang keadaan, tentang kultur bangsa dan jati diri bangsa. Dari tradisi intelektual dan iptek itu, kita membangun diri dengan percaya pada kekuatan sendiri,” kata Hasto dikutip dari keterangan tertulisnya.
“Karena itulah, penting memahami keadaan kita, geografi kita, kultur kita, penduduk kita, kekayaan alam kita dan kemudian memperjuangkan kepentingan nasional kita di tengah dialektika dunia, di tengah sistem internasional," tambah pria asal Yogyakarta, ini.
Oleh karena itu, Hasto pun berpesan kepada mahasiswa tentang pentingnya membangun semangat leadership, yang dimulai dari kampus. Kemudian, membangun kepemimpinan intelektual yang menciptakan daya imajinasi masa depan, sehingga lahirlah semangat juang.
Dia juga mengajak para mahasiswa untuk tidak berpikiran sempit. Namun, kata dia, mahasiswa harus berpikiran terbuka dan berlomba-lomba menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Dunia mahasiswa adalah dunia penggemblengan diri. Memiliki hasrat tak pernah puas dalam penguasan iptek, dalam meretas masa depan," ucap Hasto memotivasi para mahasiswa.
Sementara itu, pada salah satu satu bagian pemaparannya, Hasto berbicara soal wilayah Kalbar yang terdapat perbatasan RI dengan negara tetangga, Malaysia.
Hasto lantas mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan dengan konsepsi Indonesiasentris bahwa halaman perbatasan merupakan halaman depan Indonesia, sehingga perbatasan pun dibangun.
"Sehingga di perbatasan kita tidak minder, di perbatasan itu kita menggelorakan semangat nasionalisme, semangat merah putih bahwa kita adalah bangsa yang besar. Ini yang harus kita bangun," sebut Hasto yang juga sekjen DPP PDI Perjuangan, itu.