Beri Rp 1,5 Miliar untuk Bantu Promosi Wisata
"Promosi ini penting. Kalau ada yang bilang potensi destinasi itu tak perlu dipromosikan, berarti orang itu pemahamannya inward looking. Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Singapura; semuanya promosi besar-besaran," tutur mantan dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tersebut.
Karena itulah, sambung Arief, apa yang sudah dilakukan Banyuwangi untuk mengembangkan pariwisatanya perlu didorong lebih kuat melalui promosi yang masif. "Kementerian Pariwisata punya jaringan. Kami siapkan dananya juga. Saya janji, jika tahun ini Banyuwangi tampil lebih bagus dengan semakin banyak wisatawan, tahun depan saya naikkan fasilitasi promosinya," ujarnya.
Arief juga berharap pariwisata bisa menjadi leading sector di Banyuwangi yang dipadukan dengan sektor pertanian. "Leading sector berarti semua ikut mendukung. Dinas Pekerjaan Umum bangun jalannya, dinas lain bantu pengembangan kerajinan rakyatnya dan sebagainya," jelas Arief.
Namun, untuk wisata minat khusus petualangan, pendekatannya berbeda. Misalnya, kondisi jalan dibiarkan apa adanya, bahkan diperlukan kendaraan untuk melintasi sungai demi memacu adrenaline wisatawan. "Karena pariwisata itu ada segmen pasarnya masing-masing," ujarnya.
Bupati Anas mengatakan, pengembangan wisata di daerahnya terus didorong. Untuk menjamin keberlanjutannya, disusun Peraturan Daerah terkait pariwisata sehingga kebijakannya bisa berkesinambungan meski kelak berganti pemimpin daerah.
"Kami juga menyiapkan sejumlah destinasi baru tahun ini, seperti revitalisasi Pantai Boom dan pembangunan Grand Watudodol. Green airport juga bakal beroperasi tahun ini," tutur Anas. (mas/jpnn)