Berita Duka: Mbak Wiwin Meninggal Dunia, PDIP Kehilangan Kader Penuh Dedikasi
jpnn.com, SURABAYA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kehilangan salah satu kadernya yang militan, Dyah Wahyu Winarti. Almarhumah yang akrab disapa dengan panggilan Wiwin itu juga dikenal sebagai aktivis mahasiswa 1998.
Wiwin meningal dunia pada Sabtu (7/12) pukul 13.15 di Kediri, Jawa Timur. Alumnus Universitas Dr Soetomo itu meninggal pada usia 43 tahun.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyempatkan diri melayat ke rumah almarhumah di Kebraon Indah Permai Blok L No 1, Karangpilang, Kota Surabaya, Jatim, Minggu (8/12). "PDI Perjuangan mengucapkan dukacita yang mendalam atas meninggalnya kader muda penuh semangat juang, Dyah Wahyu Winarti," kata Hasto.
Menurutnya, Wiwin dalam usia yang relatif masih muda sudah menunjukkan dedikasi luar biasa. Hasto menuturkan, Wiwin merupakan fasilitator sekolah partai yang digelar PDIP dan dikenal sangat bersemangat dalam menjalankan tugas ke berbagai daerah.
"Almarhumah pernah berbulan-bulan tinggal di Papua, Kalimantan Tengah dan berbagai provinsi lainnya, menjadikan bendera PDI Perjuangan semakin kukuh berkibar di angkasa dan mengakar pada sumber kekuatan utama partai, rakyat Indonesia," katanya.
Hasto menambahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan seluruh keluarga besar partai berlambang kepala banteng itu pun turut berduka. Selain itu, Hasto juga meminta DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberikan penghormatan terbaik bagi almarhumah.
“Dalam sakitnya, Wiwin tetap bergelora semangatnya. Mendengarkan lagu-lagu perjuangan partai menjadi energi dan penggerak semangat kehidupannya. Sebuah bantal mungil berlogo banteng moncong putih pun setia menemaninya," ujarnya.
Menurut Hasto, almarhumah bisa menjadi inspirasi bagi kader lain di PDIP. Yakni inspirasi tentang semangat tak mudah menyerah dan selalu membangun harapan.