Bermain Yoyo versus Bercermin Diri
Senin, 02 Februari 2009 – 16:14 WIB
Apakah kata-kata seperti itu akan bergema menyongsong Pemilu 2009? Kita harap begitu, walau di awal-awal ini kita telah mendengar metafora “main yoyo” versus “nonton bola” yang menghiasi jagat politik Indonesia terkini, seperti ramai di-blow up media massa.
Yang satu melukiskan betapa nasib rakyat dipermainkan bagai main yoyo. BBM hanya turun 25% padahal minyak mentah dunia anjlok 70%. Harga sembako kian mahal, kesenjangan ekonomi melebar, terbukti jumlah orang miskin dan penganggur berkecambah juga. Artinya, pemerintahan sekarang gagal memenuhi janji.
Yang dikritik menyahut dengan kiasan cermin, karena yang pertama pernah memimpin negeri ini. Ia selipkan sindiran, bercerminlah dulu sebelum mengkritik orang lain. Ia balas pula serangan itu dengan angka-angka. Harga sembako, jumlah orang miskin dan penganguran menurun, dan berbagai anggaran pro rakyat miskin telah naik berlipat-lipat.