Bermodal Jimat dan Telur Diisi Jarum, Sekali Beraksi Raup Rp 100 Juta
Tak berselang lama, pelaku lain yakni Azim Arizon datang dan ikut nimbrung dalam percakapan dua orang itu.
Azim mengaku hendak memberikan kitab kuno Istambul ke museum. Namun melihat korban yang menurut pelaku memiliki aura buruk, ia khawatir korban memiliki penyakit yang parah.
Setelah korban tersita perhatiannya, pelaku mulai melancarkan aksi gendamnya dengan mengaku hendak mendeteksi dan memindahkan penyakit di tubuh korban dengan media telur ayam kampung yang sudah diisi jarum.
Namun, pelaku lebih dulu meminta korban yang sudah tak sadar untuk melucuti semua perhiasan dan benda-benda yang menempel di tubuhnya seperti smartphone, dompet, kartu ATM beserta nomor PIN-nya. Benda-benda berharga itu kemudian dibungkus tisu dan disimpan dalam sebuah tas.
Saat korban teralihkan perhatiannya, pelaku lain membawa kabur harta korban. Sedangkan Azim dan Dedi terus mempedaya korban untuk mengalihkan perhatiannya.
Setelah terpedaya, korban pun ditinggalkan begitu saja. Setelah sadar, korban yang kehilangan seluruh hartanya melaporkan kejadian itu ke Polsek Tegalsari.
Dari barang bukti rekaman CCTV yang ada di lokasi, polisi berhasil mengidentifiasi para pelaku. Namun untuk menangkapnya, polisi harus menyanggong sambil menunggu para pelaku beraksi kembali.
Kebetulan sepekan kemudian tepatnya Selasa (20/6), pelaku kembali hendak mengulangi perbuatannya di Grand City.