Berpamitan untuk Selamanya
Kamis, 08 Oktober 2009 – 10:32 WIB
Moran semenjak berusia 3 tahun, telah ditinggal pergi ke dua orang tuanya. Ayah dan Ibu Moran meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Karena tak ada orang yang akan mengasuh lagi, Moran dibesarkan sang kakek Ungku Kutar. Pada Rabu (30/9) lalu, sang kakek yang telah lama kehilangan istri berikut anak-anaknya itu, harus kembali merasakan duka yang mendalam. Cucu sebagai pewaris keturunannya, juga telah dipanggil keharibaan illahi. “Kenapa tidak saya saja yang diambil. Kenapa harus dia,” kata Ungku Kutar dengan kalimat terbata-bata.
Ungku Kutar tidak pernah menyangka dan membayangkan, akan kehilangan Moran dalam waktu secepat ini. Namun, Ungku Kutar akan tetap berusaha tabah dalam menghadapi cobaan hidup ini.
Menurutnya, di balik segala sesuatu yang terjadi itu, pasti ada hikmahnya, yang pastinya kita sebagai manusia harus tetap tabah menerima apapun yang akan di takdirkan oleh Allah SWT. Saat ini, Ungku Kutarpun hidup sebatang kara dan tinggal menerima nasib yang telah di tuliskan oleh-Nya. (r/aj)