Bertambah Lagi Industri & Asosiasi yang Mendukung Pendidikan Vokasi, Ini Daftarnya
Tercatat, 5.554 SMK yang tahun ini menerapkan kurikulum baru atau 70 persen dari jumlah SMK Tanah Air. Ditambah lagi, hadirnya SMK pusat keunggulan (PK) akan melatih SMK lainnya untuk berkembang.
Wikan menjelaskan, kemitraan yang dibangun harus diupayakan melalui pola kerja sama yang saling menguntungkan (mutual benefit).
Sebagai penerima manfaat atau pengguna lulusan SDM vokasi, DUDI harus digandeng untuk berperan aktif mulai dari proses penyusunan kurikulum yang sesuai kebutuhan hingga pada penyerapan lulusannya.
Kendati demikian, Wikan menyebutkan tantangan yang dihadapi satuan pendidikan vokasi adalah mengejar ketertinggalan dari DUDI yang dari sisi teknologi maupun inovasi bergerak lebih cepat dibandingkan dunia pendidikan.
Lebih lanjut dikatakan, penandatanganan PKS serentak ini adalah sebagai langkah awal penguatan soft skills, hard skills, dan pengenalan karakter budaya kerja bagi peserta didik vokasi yang nantinya diharapkan bisa memberikan perspektif tentang kontribusi vokasi yang bisa dikolaborasikan pada industri pengguna.
"Dengan makin banyaknya industri yang terlibat, diharapkan mampu mendorong DUDI lainnya untuk turut berkontribusi terhadap pendidikan vokasi," ucap Wikan.
Selain PKS, juga dilaksanakan penandatanganan Rencana Kerja yang telah disusun antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan beberapa industri sebagai tindak lanjut penandatanganan PKS sebelumnya.
Beberapa pihak yang menandatangani rencana kerja, di antaranya dengan Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, PT Kawan Lama Sejahtera, PT Tera Data Indonusa (Axioo). Selanjutnya, PT LX International, PT Cipta Karsa Adikarya, Yayasan Plan International Indonesia, dan Asosiasi Game Indonesia. (esy/jpnn)