Bertemu Ayah-Ibunya, Ramdan Menangis
Suhu Tubuh Masih Naik-TurunKamis, 06 Mei 2010 – 07:17 WIB
Setelah beberapa dokter memaksa, baru Ny Sulistyowati mau diajak masuk ke ruang isolasi dan bertemu langsung dengan putranya itu. Begitu pula ayahnya.
Tetapi, karena keduanya masuk ke ruang perawatan Ramdan dengan menggunakan surgical cap dan masker, Ramdan butuh beberapa menit untuk mengenali kedua orang tuanya itu. Ramdan baru mengenali dua tamu istimewanya siang itu setelah ibu dan ayahnya memanggil namanya.
Di luar bayangan semua orang, pertemuan pertama tersebut ternyata tak terlalu dramatis. Sebab, pertemuan anak dan orang tua itu bertepatan dengan datangnya susu. Sebagaimana umumnya anak-anak, Ramdan lebih tertarik pada susu tersebut. Dengan dibantu sang ibu, Ramdan menghabiskan sebotol kecil (100 cc) susu dalam sekejap. Setelah susunya habis, baru Ramdan "menikmati" pertemuan dengan ayah ibunya itu.
Menjelang ditinggal ibunya kembali ke kamar perawatan di Graha Amerta, Ramdan meronta sambil menangis hingga air matanya bercucuran. Kedua kaki dan tangannya bergerak, seakan ingin membuang semua slang kecil serta perban yang melilit tangan kiri dan kakinya sehingga dirinya bisa kembali digendong sang ibu.