Bertemu Ketua Parlemen Uzbekistan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama Halal Tourism
“Karena kakek saya, Presiden Soekarno mengunjungi Uzbekistan pada tahun 1956 dan meminta pemerintah Uni Sovyet menemukan dan memugar makam Imam Al-Bhukari,” tuturnya.
“Jadi, kunjungan saya ke Uzbekistan merupakan napak tilas. Eratnya hubungan kedua negara dapat terlihat dari banyaknya masyarakat Uzbekistan yang mengenal Bung Karno,” sambung Puan.
Puan juga mengapresiasi hubungan baik antara Indonesia dan Uzbekistan di mana hubungan diplomatik kedua negara telah mencapai 30 tahun sejak tahun 1992.
Oleh karena itu, ia menilai pertemuan bilateral ini menjadi momentum untuk membahas peningkatan berbagai kerja sama Indonesia dengan Uzbekistan.
“Uzbekistan merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia di Asia Tengah. Saya mengapresiasi kepercayaan Uzbekistan terhadap perusahaan Indonesia untuk kerja sama investasi,” ungkap Puan.
Kerja sama investasi yang dimaksud termasuk investasi Uzbekistan di Indonesia dalam bidang telekomunikasi dan penandatanganan kerja sama di bidang pariwisata dan pengelolaan hotel pada area mausoleum Imam Al-Bukhari di Samarkand.
Puan memandang perlu didorong misi bisnis dan promosi kedua negara.
“Terkait bidang pendidikan, sosial, dan budaya, saya mengapresiasi terbentuknya ‘Uzbekistan–Indonesia Friendship Society’ yang merupakan wadah bagi program Darmasiswa yang diberikan Indonesia bagi mahasiswa yang berasal dari Uzbekistan,” paparnya.