Berusaha Merebut Pistol, Serangan Jantung, Tewas
Rabu, 15 Juni 2011 – 07:29 WIB
Namun, dia tak terlibat dalam Bom Bali I maupun II. Tapi, karena dia tergolong tokoh senior JI dan ingin menghindari penangkapan ia kabur ke Mindanao, Filipina. Di sana, dia bergabung di kamp pawas (rawa-rawa) di kawasan Liguasan Marsh. Yang berkumpul di sana adalah Dulmatin (tokoh JI yang telah ditembak mati pada 2010 lalu), Umar Patek (tokoh JI yang kini ditahan oleh pemerintah Pakistan), dan Ali Fauzi. Selama setahun Khidir tinggal di kamp tersebut.
Kemudian ia kembali, dan sepanjang yang termonitor, Khidir tampaknya bakal menekuni jalan yang lebih damai. Seorang petugas menduga, bahwa kepulangan Dulmatin dan Umar Patek ke Indonesia pada 2010 lalu membuat segalanya berubah. "Ditengarai, ia berhubungan dengan Dulmatin dan Umar Patek," ucap sebuah sumber di kepolisian. Ia kemudian kembali terlibat dalam kegiatan-kegiatan persiapan perang, yang membawanya tertangkap.
Kematian tersebut didengar oleh Mulyana, mantan staf pengajar Ponpes Al-Islam, Tenggulun, yang juga adik iparnya, baru sekitar Senin (13/6) tengah malam lalu. Namun, sebelum itu, siangnya pukul 10.00, Mulyana mendapat kabar bahwa Khidir, kakak iparnya, ditangkap. Ia kemudian mengabarkan hal tersebut kepada kepada Ali Fauzi, adik Ali Ghufron dan Amrozi (dua tersangka Bom Bali I).