Berusaha Merebut Pistol, Serangan Jantung, Tewas
Rabu, 15 Juni 2011 – 07:29 WIB
Penangkapan Khidir ini sebenarnya cukup mengejutkan. Tak terkecuali oleh mantan rekan-rekannya. "Empat bulan lalu, kami masih sempat bertemu. Namun, ketika saya tanya, apa masih hubungan (dengan ikhwan-ikhwan jihadi garis keras, Red), dia (Khidir, Red) mengaku tidak," kata Ali Fauzi, mantan koordinator Komite Penanggulan Krisis (Kompak), sebuah kelompok jihad terdepan dalam Konflik Poso kemarin. "Dia (Khidir, Red) datang dengan istrinya," imbuhnya.
Di mata rekan-rekannya, ayah delapan anak tersebut dianggap sudah mempunyai pandangan berbeda yang lebih kooperatif. Antara lain memandang Indonesia bukanlah darul harb (daerah perang), tapi darul dakwah (daerah dakwah). Meski bukan satu-satunya, cara pandang inilah yang membedakan ikhwan-ikhwan jihadi yang suka melakukan pemboman dan yang tidak.
Bahkan, Khidir pun kabarnya sempat mengikuti program deradikalisasi yang secara informal dilakukan oleh Nasir Abbas, mantan tokoh Jamaah Islamiyyah yang kini justru banyak mengingatkan ikhwan-ikhwan jihadi yang masih berdarah panas.