Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Besek Wadas

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 22 Februari 2022 – 08:08 WIB
Besek Wadas - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Disway.id

Pukul 17.00 keadaan baru tenang. Ia pulang.

"Nenek itu sampai sekarang masih sakit?"

"Masih. Memang sudah tua sekali," jawabnya.

Saya sebenarnya ingin berhenti di tiap rumah. Menikmati kata-kata, gambar-gambar, dan komik yang kritis nan jenaka. Tapi saya harus pulang. Saya hanya mampir ke sini. Saya ingin pulang lewat Selo –selangkangan dua Mer itu, Merapi dan Merbabu. Dulu, ada selangkangan satu Mer lagi: Anda sudah tahu.

Saya pun pamit kepada Kiai Nur.

"Bisa dapat nomor telepon?" tanya saya.

"Hemmmm...", gumamnya sambil seperti meraba-raba sarungnya. "Handphone saya disita...," katanya.Ia pun bercerita. Di hari yang mencekam itu ia pilih tinggal di masjid. Bersama lebih 100 orang.

Mereka mujahadah –berdzikir sepanjang hari. Dengan begitu mereka tidak akan ditangkap. "Yang keluar masjid untuk wudu saja ditangkap," katanya.

Sampai di persimpangan jalan kecil itu tiba-tiba terbaca tulisan tangan merah berukuran mencolok: Wadas Menolak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close