Besok, Lab Biokesmas Provinsi NTT Gelar Tes Massal Perdana di Kupang
Kondisi tanpa dana juga dikeluhkan sejumlah petugas medis yang menangani contact tracing di lapangan, khususnya di Kota Kupang. Para petugas kesehatan mengeluhkan minimnya dukungan untuk mereka ketika melakukan pelacakan orang-orang yang mempunyai kontak erat.
“Seharusnya pemerintah serius memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan para tenaga kesehatan yang sudah mendedikasikan diri untuk melacak kontak yang positif, dan ini amat terkait dengan test massal yang bertujuan untuk memantau dan menjalankan fungsi pengawasan (surveillance),” kata Elcid Li, moderator Forum Academia NTT.
Menurutnya para pembuat kebijakan, baik di level provinsi maupun kota/kabupaten perlu mengalokasikan dana secara khusus bagi para tenaga kesehatan yang bekerja secara spartan di lapangan untuk melindungi warga.
Elcid berharap agar langkah pengawasan dengan menggunakan metode test massal dapat menjadi langkah strategis untuk memutus rantai penyebaran.
“Bagaimana mungkin para petugas penelusuran kontak harus membeli pulsa sendiri, untuk melacak para kontak erat?” tanya Elcid Li.
“Dengan kerjasama semua pihak kita bisa saling bantu untuk meringankan beban, para warga yang di-identifikasi positif perlu didukung selama masa isolasi, terutama untuk warga yang bekerja di sektor informal atau pekerja dengan upah harian. Kita butuh solidaritas yang kuat agar sistem tes massal bisa berkontribusi untuk pencegahan penyebaran secara maksimal,” kata Elcid.
Menurutnya, stigma yang berlebihan terhadap pasien yang positif, tanpa diikuti dengan solidaritas warga akan semakin membuat orang enggan untuk dites, dan penyebaran Covid-19 akan semakin sulit dikontrol.(fri/jpnn)