BI Rate Naik setelah Bertahan 18 Bulan
Sabtu, 05 Februari 2011 – 04:44 WIB
Meski kelompok administered prices dan inflasi relatif terkendali, bank sentral mulai melihat ekspektasi inflasi yang cenderung meningkat. Hal itu tecermin pada indikator ekspektasi inflasi dari survei ekspektasi konsumen, survei produsen, dan harga aset finansial. "Meningkatnya ekspektasi inflasi juga didorong kenaikan harga komoditas global serta rencana kebijakan pemerintah, khususnya pengurangan subsidi BBM," kata Difi.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, BI telah memperhitungkan ekspektasi pasar dengan menaikkan BI rate. Namun, dia berharap perbankan tidak langsung menaikkan suku bunga pinjaman. "Jangan latah. Nanti perbankan menaikkan lending (lending rate/suku bunga pinjaman)," ujarnya di kantornya kemarin.
Dia menuturkan, saat ini spread (selisih suku bunga pinjaman dan deposito) masih tinggi. "Paling tidak, jangan dulu dinaikkan. Perbankan juga kami harap menjaga spread itu. Idealnya, itu kan tidak sampai 4?5 persen," tegas Hatta.