Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BI Rate Naik setelah Bertahan 18 Bulan

Sabtu, 05 Februari 2011 – 04:44 WIB
BI Rate Naik setelah Bertahan 18 Bulan - JPNN.COM
Dewan gubernur berpandangan, meningkatnya ekspektasi inflasi perlu direspons secara tepat agar tidak menimbulkan tekanan inflasi ke depan. Inflasi pada Januari 2011 mencapai 0,89 persen (mtm) atau 7,02 persen (yoy). Tingginya inflasi terutama disebabkan adanya inflasi kelompok volatile foods yang mencapai 18,25 persen (yoy) karena berlanjutnya gangguan produksi serta distribusi bahan pangan, khususnya beras dan bumbu-bumbuan.

 

Meski kelompok administered prices dan inflasi relatif terkendali, bank sentral mulai melihat ekspektasi inflasi yang cenderung meningkat. Hal itu tecermin pada indikator ekspektasi inflasi dari survei ekspektasi konsumen, survei produsen, dan harga aset finansial. "Meningkatnya ekspektasi inflasi juga didorong kenaikan harga komoditas global serta rencana kebijakan pemerintah, khususnya pengurangan subsidi BBM," kata Difi.

 

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, BI telah memperhitungkan ekspektasi pasar dengan menaikkan BI rate. Namun, dia berharap perbankan tidak langsung menaikkan suku bunga pinjaman. "Jangan latah. Nanti perbankan menaikkan lending (lending rate/suku bunga pinjaman)," ujarnya di kantornya kemarin.

 

Dia menuturkan, saat ini spread (selisih suku bunga pinjaman dan deposito) masih tinggi. "Paling tidak, jangan dulu dinaikkan. Perbankan juga kami harap menjaga spread itu. Idealnya, itu kan tidak sampai 4?5 persen," tegas Hatta.

 

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akhirnya menyerah kepada tekanan investor yang menginginkan suku bunga acuan alias BI rate dinaikkan. Rapat Dewan Gubernur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News