Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Biaya Transportasi tak Bisa Sepenuhnya Dijadikan Penyebab Utama Harga Produk Meningkat

Senin, 03 Juni 2024 – 03:45 WIB
Biaya Transportasi tak Bisa Sepenuhnya Dijadikan Penyebab Utama Harga Produk Meningkat - JPNN.COM
Kelancaran kegiatan ekspor dan impor dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya biaya logistik. Foto: Bea Cukai

"Seperti sayuran, buah-buahan, ikan dan daging-dagingan, itu kan cepat ya masa gunanya. Jika dalam proses pengiriman, tidak ada penyimpanan yang sesuai, contohnya reefer truck/truk freezer, juga cold storage maka produk tersebut akan cepat rusak. Jika produk rusak, maka cost-nya akan bertambah. Misal, jika 100 item itu harga adalah Rp100 ribu dan harga satuan ya seribu, saat yang rusak 50 persen, maka harga satuannya menjadi Rp2 ribu," urainya.

Jika produk tersebut rusak, maka ketersediaannya juga terganggu, yang ujungnya juga memicu kenaikan harga barang.

"Sehingga, pemerintah juga perlu mempertimbangkan dalam penyediaan infrastruktur cold storage di pasar-pasar dan lemari freezer untuk pedagang, untuk membantu penyimpanan produk yang memiliki masa guna yang singkat," urainya.

Dia menekankan, untuk transportasi khususnya moda transportasi laut biayanya sudah cukup murah, tetapi dari sisi transportasi daratnya mahal, apalagi ketersediaannya tidak dipertimbangkan, maka tetap saja harga produk atau barang akan mahal.

"Transportasi laut itu murah. Untuk pengangkutan barang dari Jakarta ke Singapura, itu biayanya hanya 427 Dollar Amerika atau setara Rp6,9 juta atau hanya Rp4.800 per kilometer. Sementara, Jakarta Karawang yang berjarak 76 kilometer, Rp2,5 hingga Rp3 juta, artinya per kilometer-nya sekitar Rp40 ribu lebih. Itu di Jakarta ya, apalagi jika di daerah, seperti Kalimantan," kata BHS.

Hal ini menjadi PR bagi pemerintah, untuk memastikan ketersediaan infrastruktur jalan yang layak, yang memungkinkan transportasi darat bisa lebih murah, baik foreland maupun hinterland.

Sementara, jika mengandalkan kehadiran tol laut saja, tidak cukup untuk mengurangi biaya transportasi.

"Apakah dengan menyediakan jalan raya yang lebih banyak lajurnya atau dengan memperbanyak infrastruktur rel dan rangkaian kereta logistik. Karena kereta pengangkut logistik itu, baik secara jumlah barang yang diangkat maupun waktu pengangkutan, itu jauh lebih efisien, dibandingkan menggunakan truk pengangkut barang," ujarnya.

Untuk transportasi khususnya moda transportasi laut biayanya sudah cukup murah, tetapi dari sisi transportasi daratnya mahal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News