Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bijak Menilai Pajak

Rabu, 18 Desember 2019 – 12:22 WIB
Bijak Menilai Pajak - JPNN.COM
Founder IndoSterling Capital William Henley. Foto: Dok Pri

Khusus untuk tahun ini, penerimaan pajak yang terpuruk tak lepas dari kinerja perekonomian dunia. Tahun ini, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meramal ekonomi global hanya tumbuh 3%. Angka itu merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global 2008 lalu.

Faktor pemicu semua ini adalah ketidakpastian yang lahir akibat perang dagang antara AS dan China. Walau sudah ada kesepakatan fase pertama yang disepakati beberapa hari lalu, belum ada kepastian dua negara adikuasa itu akan berdamai secara total.

Ini yang membuat perbaikan perekonomian dunia tahun depan diprediksi tidak akan terlalu banyak.

Dampak dari ekonomi global yang lemah terasa di dalam negeri, tercermin dari ekonomi tahun ini yang diproyeksikan hanya tumbuh 5,0 persen atau lebih rendah dari target dalam APBN 2019 sebesar 5,4 persen.

Efeknya juga terlihat dari sisi harga komoditas seperti CPO, batubara, dan karet, yang mengalami penurunan. Pun lesunya aktivitas ekspor dan impor.

Muara dari semua itu adalah penerimaan pajak yang terkontraksi. Target pertumbuhan setoran pajak penghasilan dan pertambahan nilai yang mencapai double digit pun realisasinya hanya single digit.

Hal lain adalah percepatan restitusi yang diberikan pemerintah. Apa itu restitusi? Ia merupakan permohonan pengembalian pembayaran pajak yang dilakukan wajib pajak kepada negara.

Ketentuan ini ada dalam UU Ketentuan Umum Perpajakan (KUP). Apabila restitusi dipercepat sudah barang tentu penerimaan negara akan menurun pula.

Hanya dalam hitungan hari, Tahun 2019 akan segera berakhir. Namun, kerja-kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tak mengendur sama sekali, terutama Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News