Bikin Malu, Kepala Staf Kepresidenan Terlibat Penyalahgunaan Dana Negara
jpnn.com, KINSHASHA - Kepala Staf Kepresidenan Republik Demokratik Kongo Vital Kamerhe ditahan polisi setelah bersaksi pada penyelidikan kasus penyalahgunaan dana negara, Rabu (8/4).
Penangkapan Kamerhe menjadi pukulan telak bagi Presiden Felix Tshisekedi yang menjabat pada Januari tahun lalu. Saat berkampanye, Tshisekedi berjanji akan memerangi korupsi yang meningkat saat pemerintahan pendahulunya Joseph Kabila.
Setelah ditangkap, Kamerhe diinterogasi selama berjam-jam oleh penyelidik di kantor kejaksaan. Sementara itu, di luar gedung, anggota kepolisian melemparkan gas air mata untuk membubarkan pendukung Kamerhe dan menegakkan larangan perkumpulan massa lebih dari 20 orang di satu tempat demi menekan penularan COVID-19.
Sementara itu di kampung halamannya Kamerhe di Bukavu, wilayah timur Kongo, sejumlah simpatisan melakukan aksi protes. Sekitar 300 orang membakar ban dan memalang jalan di luar markas partai yang mendukung Kamerhe.
"Kamerhe dibawa oleh pihak kepolisian ke Penjara Makala," kata kepala kepolisian untuk wilayah Kinshasa, Sylvano Kasongo.
Saat ini belum jelas berapa lama Kamerhe akan ditahan dan didakwa melanggar hukum. Sampai saat ini, pihak kuasa hukumnya belum dapat dihubungi. Kamerhe menolak seluruh dugaan yang dilayangkan kepada dirinya.
Presiden Tshisekedi berusaha meningkatkan usaha memberantas korupsi di Kongo, tetapi sejumlah aktivis mengkritisi kurangnya transparansi anggaran USD 304 juta untuk membiayai program pekerjaan umum pemerintah.
Sementara itu, banyak pihak telah menyelidiki keterlibatan Kamerhe dalam proyek pembangunan jalan, jembatan, dan perumahan masyarakat.