BIKIN NANGIS... Disemayamkan Dua Minggu, Jenazah TKI Pulang, Bola Mata Hilang
Tangisan Anggreni membuat sejumlah warga yang memadati rumah itu menangis kembali. Ipar korban, Rosseli Sinaga dan beberapa warga lainnya pun mencoba menenangkan Anggreni, namun Anggreni tetap menangis, bahkan hingga jatuh pingsan.
Anggreni pun dibawa sejumlah warga dan dipindahkan ke kamarnya. Sejumlah warga kemudian mencoba menyadarkan Anggreni, dan tak beberapa lama kemudian sadar.
Tak lama setelah itu, Handoko, anak sulung korban mengatakan kepada sejumlah warga bahwa ia akan menangkap pelaku yang telah memberangkatkan ibunya hingga sampai ke Malaysia secara tidak resmi, beberapa bulan yang lalu.
Handoko mengaku kecewa dengan kepemimpinan pemerintah saat ini yang tidak melindungan tenaga kerjannya di luar negeri seperti ibunya.
Sebab, ibunya telah dua minggu lalu meninggal di Malaysia, namun baru saat ini bisa tiba di rumahnya. Sedangkan suami korban, Jisman Simanjuntak, 52, mengatakan, jasad istrinya akan disemayamkan di Siborong-borong, Rabu (16/9), sementara acara adat dilaksanakan di rumah duka.
Jisman menegaskan, peristiwa yang mereka alami, semoga menjadi pelajaran yang berharga bagi semua warga di Indonesia, dimana warga tidak boleh sembarangan berangkat ke luar negeri dengan calo-calo yang tidak jelas memberikan perkejaan di sana.
"Saya mau inilah korban yang terakhir, saya tidak mau ada korban lagi," katanya.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Poltak Manurung juga mengatakan, kejadian ini harus menjadi pembelajaran berharga bagi semua masyarakat, terkhusus masyarakat Siantar.