Bila Tetap Ngeyel Turun ke Jalan Bakal Dibubarkan Paksa
Dia mengatakan, pada masa kampanye, diharapkan tidak ada massa yang membuat kondisi sosial masyarakat menjadi kacau dan resah. Longmarch diperkirakan menganggu ketertiban umum.
"Bayangkan saja, banyak massa yang turun ke jalan. Apalagi, 313 dilakukan di hari efektif kerja alias weekdays. Masih banyak orang beraktivitas, bekerja, kuliah, atau apa pun itu," jelas pria kelahiran Jakarta tersebut.
Iriawan berasa seperti gigit jari dan menggelengkan kepala. Dia tidak habis pikir dengan gagasan 313. "Dari pada jauh-jauh ke Istiqlal, mendingan salat jumat di masjid terdekat rumah," katanya.
Namun, bila massa tetap ngeyel untuk longmarch, Iriawan memastikan bahwa petugas dapat membubarkan massa secara paksa. Lalu, terkait jumlah massa, hingga kemarin, pihaknya belum mengetahui berapa yang akan ikut dalam aksi.
"Saya belum tahu berapa-berapanya. Cuman, saya sudah meminta kepada tim Intelejensi dan Keamanan untuk terus pantau pergerakan massa dari luar DKI," ujarnya.
Meski tidak memberi izin, Iriawan mengklaim bahwa pihaknya telah mempersiapkan pengamanan. Dia memperkirakan bakal mengerahkan personel hingga ribuan.
Namun, untuk titik penempatan pengamanan, menurutnya Polri tengah membahasnya.
"Pengamanan terutama titiknya belum final. Masih terus kami godok. Termasuk apakah ada pengalihan arus, kalau ada seperti apa nanti pengalihan arusnya," bebernya.