Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bima Arya

Selasa, 29 Oktober 2013 – 11:25 WIB
Bima Arya - JPNN.COM

Akan tetapi, pelantikan Bima harus menunggu bulan April 2014, beberapa hari lebih awal dari pemilu legislatif untuk menghindari bentrok.

Tetapi itu tidak berarti ia tidak sibuk sembari menunggu hari pelantikan tiba. Sebagaimana yang Bima katakan:

“Selama tujuh bulan ke depan dari sekarang saya akan memahami lebih dalam regulasi yang digunakan pemerintah daerah setempat – terutama peraturan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan. Saya ingin segera menggebrak Bogor setelah pelantikan terlaksana”.

Bima pernah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kompas bulan lalu, Bogor saat ini belum berada di kondisi terbaiknya. Harus diakui, masalah kota yang dihadapi Bogor sama dengan yang dihadapi Jakarta. Ada kemacetan yang parah, kemiskinan, pelanggaran bangunan dan keruwetan birokrasi yang tak berujung.

Selain itu, menurut Bima, Bogor saat ini adalah parodi. Baginya, Bogor sekarang adalah bayangan dari masa-masa kejayaannya puluhan tahun silam sekitar tahun 1980-an. Saat itu, Bogor adalah kota terbersih di Indonesia, pun menjadi surga dan tujuan utama pariwisata. Bahkan, kota ini menjadi tuan rumah event internasional seperti KTT APEC pertama di Indonesia pada tahun 1994.

Bima adalah anak muda yang cerdas dan berhasil memegang kunci tren yang terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak ada keraguan bahwa dia bisa mengemban tugasnya sebagai walikota, membuktikan kemampuannya dalam sebuah proses.

Sama halnya seperti Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Bima tahu bahwa mengatasi kemacetan dan meningkatkan pelayanan pemerintah daerah akan menguntungkannya di Bogor dan karirnya secara umum.

Bima berbicara untuk melakukan rebranding Bogor. Ia ingin mempertemukan para pakar, akademisi dan organisasi non-pemerintah untuk merevisi regulasi perencanaan dan merumuskan rencana pembangunan jangka panjang untuk kota.

LIMA tahun lalu, saya teringat akan pertanyaan saya kepada analis politik Bima Arya tentang ingin menjadi apa ia kelak. Pada saat itu, kami duduk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Karim Raslan

    Saatnya Indonesia Berubah

    Selasa, 12 Agustus 2014 – 10:46 WIB
    Saatnya Indonesia Berubah - JPNN.com
  • Karim Raslan

    Propaganda dalam Hasil Survei

    Jumat, 27 Juni 2014 – 00:16 WIB
    Propaganda dalam Hasil Survei - JPNN.com
  • Karim Raslan

    Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia

    Kamis, 12 Juni 2014 – 00:37 WIB
    Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia - JPNN.com
  • Karim Raslan

    Korban Pemilu

    Rabu, 04 Juni 2014 – 02:02 WIB
    Korban Pemilu - JPNN.com
X Close