Bisa Jadi Ada Mafia Migas di Balik Bocornya Telepon Bu Rini
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu yang membidangi pertambangan dan energi mengaku heran dengan bocornya rekaman pembicaraan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basir. Dia menduga ada pihak yang bisa menyadap dan sengaja membocorkannya.
"Kok ada ya percakapan seperti itu. Yang bisa sadap menyadap itu kan sebetulnya lembaga tertentu, apa juga lembaga-lembaga tertentu yang punya hak kewenangan (penyadapan) ikut bermain ya?" katanya.
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan, jika memang ada lembaga intelijen yang bermain, maka hal tersebut sangat ganjil. Menurutnya, tak banyak lembaga yang punya kewenangan menyadap.
"Makanya ini kok bisa lho. Hanya ada beberapa lembaga lho yang punya kewenangan menyadap. Waduh kalau sampai itu pun ikut bermain, sudahlah, ini pasti ada apa-apa," ujarnya.
Bagaimanapun, lanjut dia, banyak misteri yang harus diungkap dari isu itu. Pihak-pihak yang terlibat di rekaman itu juga harus memberikaan klarifikasi langsung kepada publik mengenai apa sebenarnya isi pembicaraan mereka, secara utuh agar tidak menimbulkan spekulasi.
Selain itu, publik maupun pemerintah harus melihat masalah ini secara cermat. Sebab dia meyakini ada pihak-pihak yang bermain.
Dugaan Irawan mengarah ke mafia migas. Bisa jadi, rekaman itu sengaja dibocorkan untuk menyudutkan Sofyan yang disebut-sebut sebagai kandidat dirut Pertamina pengganti Elia Massa Manik.
"Jangan dikira Petral sudah gak ada lalu selesai mafia, banyak yang main di migas ini. Siapa di belakang ini? Pasti by design, enggak mungkin tiba-tiba meledak. Saya yakin ini ada mafia di belakangnya, atau internal Pertamina atau orang-orang yang tidak jauh dari Pertamina atau Kementerian BUMN sendiri," pungkasnya.(fat/jpnn)