Bisa Jadi Ini Indikasi Pemerintahan Pak Jokowi Tak Fokus Atasi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengkritisi langkah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan penyebaran virus Corona (COVID-19). Menurut dia, kebijakan itu justru menunjukkan pemerintah tidak fokus dalam menanggulangi virus yang telah menjadi pandemi global tersebut.
"Saya kira ini anggaran enggak fokus, potensi korupsinya besar karena pendekatan proyek untuk pengadaan rumah sakit, alat kesehatan dan lain-lain," ujar Ferdy kepada jpnn.com, Rabu (1/4).
Lebih lanjut Ferdy memerinci alokasi anggaran yang menggunakan payung hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) itu.
Perinciannya adalah untuk belanja bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun, perlindungan sosial (Rp 110 triliun), insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat (Rp 70,1 triliun) dan pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional (Rp 150 triliun).
"Saya kira ini kalau enggak dikontrol dan enggak transparan, bisa rugi negara," ucapnya.
Ferdy juga menilai pola yang digunakan pemerintah untuk mengatasi krisis COVID-19 terkesan mengutamakan pendekatan ekonomi dan sosial. Hal itu terlihat pada besaran alokasi anggaran yang dikucurkan untuk proteksi ekonomi dan jaminan sosial lebih besar ketimbang jaminan kesehatan.
"Ingat, pandemi corona ini bukan krisis ekonomi, tetapi darurat kesehatan yang harus ditanggulangi dengan cara luar biasa," pungkas Ferdy.(gir/jpnn)