Bisnis Ponari Tak Terbendung
Praktik Dibuka Lagi, Sehari 5.000 PasienKamis, 19 Februari 2009 – 06:26 WIB
Hanya, panitia dan warga tetap saja antipati terhadap wartawan. Di lokasi praktik, mereka benar-benar menjaga ketat pintu masuk dan keluar. Agar tidak ada wartawan yang menyelinap masuk dan mengambil gambar. Termasuk di lokasi penjualan kupon. Ketika ada beberapa wartawan yang menanyai narasumber terkait harga kupon, sejumlah panitia langsung menghardik wartawan sekaligus meminta si narasumber menjauh.
Karena situasi mengkhawatirkan, para wartawan pun memilih segera meninggalkan lokasi. Karena konsentrasi massa yang terlalu banyak dan tidak sebanding dengan penjagaan aparat. Kendati membuat pihak kepolisian waswas, nampaknya memang tidak mudah untuk ’’membebaskan" Ponari. Karena terlalu banyak orang yang memiliki kepentingan bisnis dibalik polah lugu si bocah.
Seperti yang telah ditegaskan oleh Kapolres Jombang AKBP Muhammat Khosim. Menurut Khosim, pihaknya beserta Muspida Jombang tidak bisa serta-merta melarang Ponari melakukan pengobatan. Gelombang massa pun terus berdatangan.