Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Blackberry Senilai Rp3,6 M Masuk Ilegal

Rabu, 22 April 2009 – 09:46 WIB
Blackberry Senilai Rp3,6 M Masuk Ilegal - JPNN.COM
SELUNDUPAN- Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan ratusan handphone Blackberry dari Hongkong dan Singapore senilai 3,6 miliyar. Foto: M JAKWAN/RADAR-TANGERANG
TANGERANG - Tingginya permintaan dan harganya yang melambung, menggoda distributor nakal untuk menyelundupkan Blackberry ke tanah air. Pada pertengahan April lalu misalnya, ponsel high-end yang tengah naik daun itu itu coba di masukkan dengan cara ilegal melalui penumpang pesawat dari Singapura dan Hongkong.

   

Untungnya, aksi penyelundupan ponsel yang populer dengan sebutan BB itu berhasil digagalkan aparat Bea dan Cukai tipe Madya Bandara Soekarno-Hatta dalam dua kali usaha. Pertama, pada Rabu (15/04) aparat Bea dan Cukai menyita 306 unit Blackberry yang dibawa seorang penumpang WNI dari dari Hongkong berinsial EP, 39.

Dia ditangkap petugas sesaat turun dari pesawat China Airlines nomor penerbangan CI 679  di terminal 2 D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta. Nilai Blackberry yang ditenteng EP diperkirakan bernilai Rp 2,1 miliar. 

      

Dua hari kemudian Jumat (17/04), Bea dan Cukai kembali menggagalkan penyelundupan barang yang sama yakni pada dengan jumlah 200 unit oleh seorang WNI juga berinisial SK, 43. Barang itu dibawa dengan pesawat Singapore Airlines nomor penerbangan 968 jurusan Changi- Jakarta dengan perkiraan nilai barang Rp 1,5 miliar.  Selain 506 unit ponsel Blackberry yang terdiri dari 28 unit Blackberry Curve (8900), 200 unit Blackberrry Storm dan Blackberry 8310 berjumlah 278 unit dengan total nilai jual Rp 3,6 miliar juga disita puluhan aksesoris berbentguk chasing.

     

TANGERANG - Tingginya permintaan dan harganya yang melambung, menggoda distributor nakal untuk menyelundupkan Blackberry ke tanah air. Pada pertengahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA