BLI KLHK Gelar Orasi Pengukuhan Dua Profesor Riset
jpnn.com, JAKARTA - Badan Penelitian Pengembangan dan lnovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hndup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan orasi pengukuhan terhadap dua profesor riset sekaligus di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (15/8).
Adapun profesor yang dikukuhkan adalah Dr. Ir. Ignasia Sulastiningsum, M Sc Ilmu Kayu dan Teknolog Hasil Hutan dan Dr. Dra Dida Syamsuwida, M.Sc Teknologi Pembenihan Tanaman Hutan.
Dalam kegiatan ini turut hadir Sekjen KLHK dan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta dihadiri profesor dari LIPI dan IPB.
Dr. Ignasia dalam orasinya yang mengambil tema Pengembangan Bambu Lamina sebagai produk alternatif untuk mengatasi kelangkaan kayu. Ignasia mengatakan, bambu merupakan tanaman cepat tumbuh yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan dapat dikonversi menjadi bambu komposit berupa bambu lamina, yang berbentuk seperti papan atau balok kayu.
Bambu lamina adalah produk penggabungan beberapa elemen berupa pelupuh atau bilah bambu dengan menggunakan perekat organik dengan bantuan pengempaan.
“Papan bambu lamina tiga lapis dari bambu andong dengan ketebalan 2,5cm memiliki kekuatan setara dengan kayu kelas kuat II, dan bisa ditingkatkan pemanfaatannya khususnya untuk produksi bambu lamina agar dapat memberi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar dia.
Sementara itu, Dr. Dida Syamsuwida dalam orasinya yang bertema Inovasi Teknologi Penanganan Benih Rekalsitran Tanaman Hutan Dalam Mendukung Kelestarian Hutan mengatakan, keragaman tanaman hutan tropis yang tinggi membuat adanya pembedaan karakteristik benih.
Benih bersifat rekalsitran memiliki kemampuan rendah dalam daya simpannya dan hanya mampu bertahan satu hingga empat pekan. Lebih dari 47 persen jenis kayu hutan tropis merupakan jenis yang menghasilkan benih bersifat rekalsitran dan merupakan jenis endemik potensial.