Blok Mahakam Dinilai Harus Dikelola Pertamina
Kamis, 28 Juli 2011 – 16:12 WIB
Marwan menjelaskan lagi, di blok itu sejauh ini lebih dari 1.288 sumur telah dibor sepanjang aktivitas ekploitasi dan eksplorasi. Investasinya sendiri sudah sekitar USD 21 miliar, dan pada akhir 2008 telah menghasilkan USD 99 miliar untuk penerimaan kotor. Dengan cadangan gas sebesar 14 tcf dan asumsi harga rata-rata minyak selama masa eksploitasi adalah 90 dolar AS per barel, serta kurs USD setara Rp 8.500, maka menurut Marwan potensi pendapatan kotor dari Blok Mahakam adalah USD 229.63 miliar. "Atau sekitar Rp 1951,88 triliun," katanya.
Dalam hal ini, Iress pun meminta agar pemerintah tidak tersandera oleh tekanan asing, target lifting dan komitmen pengembangan dan investasi migas, maupun kerjasama ekonomi yang ditawarkan kontraktor asing dalam upaya memperoleh perpanjangan kontrak itu. "Tahun 2017, Blok Mahakam harus dikembalikan kepada negara, untuk kemudian diserahkan pengelolaannya kepada Pertamina. Pertamina harus menjadi operator Blok Mahakam sejak 2017," tegas Marwan.
Lebih jauh, Iress juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mewariskan kebijakan Blok Mahakam yang visioner, konstitusional, bermartabat dan pro-rakyat. "Bukan mewariskan ironi pada KK Freeport dan KK Inco," tegasnya pula. (boy/jpnn)