BNP2TKI Siapkan Program Upskilling TKI Keperawatan
jpnn.com, KUDUS - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terus berupaya meningkatkan daya saing TKI sektor keperawatan.
Dalam rangka itu, BNP2TKI akan menggencarkan penyelenggaraan program upskilling (meningkatkan keterampilan) untuk kecakapan bagi para calon TKI khusus perawat.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, saat melakukan sosialisasi bekerja ke luar negeri untuk sektor perawat, di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (24/3).
Acara dihadiri kurang lebih 700 peserta dari sekolah perawat dari Kabupaten Kudus, Pati, Rembang, Jepara, Demak, Grobogan, Blora. Turut hadir Bupati Kudus, H Mustofa, Ketua DPD PPNI Jawa Tengah Edi Wuryanto, serta jajaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Kudus.
"Menurut data BNP2TKI, setiap tahun ada permintaan 16 ribu perawat, namun Indonesia pada tahun 2016 hanya mampu mengirim 200 orang di sektor keperawatan," kata Nusron.
Hambatan dalam memenuhi permintaan itu, kata Nusron, kelemahan dalam bahasa Inggris khusus istilah medis, kompetensi, merk/lisensi serta sertifikat di Indonesia yang tidak diakui di luar negeri.
Padahal, kata Nusron, lembaga-lembaga pendidikan keperawatan di Indonesia berjumlah 863. Per tahun, jumlah kelulusannya sebanyak 43.150 orang. Tetapi dari jumlah tersebut hanya terserap 14-15 ribu orang. "Sedangkan sisanya 27-28 ribu kemungkinan bekerja pada sektor lain," ujarnya.
Mencermati perkembangan itu, lanjut Nusron, BNP2TKI akan memfasilitasi kursus (upskilling) kepada perawat yang ingin meningkatkan kemampuan dan mengubah masa depan. "Sektor kesehatan dan hospitality merupakan sektor prioritas dalam penempatan TKI formal di luar negeri," ungkapnya.