BNPB: Jakarta Makin Rentan Banjir

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 36 kelurahan di wilayah DKI Jakarta terdampak banjir karena hujan yang turun sejak pagi hingga sore hari ini, Kamis (15/2).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugraha mengatakan, banjir dan genangan disebabkan oleh drainase perkotaan yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Sementara hujan lebat menyebabkan aliran permukaan melebihi kapasitas pengaliran drainase.

Menurut Sutopo, Jakarta semakin rentan terhadap banjir sejak adanya pembangunan yang masif dengan kondisi permukaan yang kedap air dan terbatasnya resapan air, dan konservasi tanah dan air telah menyebabkan sekitar 85 persen curah hujan yang jatuh di wilayah Jakarta dikonversi menjadi aliran permukaan.

"Jakarta makin rentan banjir karena terkait dengan terbatasnya kawasan resapan air," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Kamis (15/2).

Saat ini, hanya sekitar 15 persen air yang tertahan di permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah. Itulah yang menyebabkan setiap hujan deras sering timbul banjir dan genangan.

"Ke depan perlu diperbanyak pembangunan embung, sumur resapan, danau mini, biopori, restorasi anak-anak sungai, taman sebagai resapan air dan lainnya," tutur Sutopo.

BNPB menyebutkan daerah banjir dan genangan, di antaranya di Jakarta Timur yang telah melanda 11 RW yakni di Cakung Barat, Jatinegara, Kayu Putih, Pulo Gadung, Pulo Gebang, Rawa Terate, dan Rawamangun. Wilayah Jakarta Pusat sebanyak 9 RW terendam banjir di Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Johar Baru, Kartini, Kramat, dan Paseban.

Kemudian 56 RW di Jakarta Selatan yaitu Cengkareng Barat, Duri Kepa, Duri Kosambi, Jati Pulo, Jelambar Baru, Kalideres, Kamal, Kapuk, Kedoya Utara, Kembangan Utara, Rawa Buaya, Tegal Alur, dan Wijaya Kesuma.