BNPT Diminta Pantau WNI di Sudan
"Kondisi ekonomi ini sangat memungkinkan WNI untuk mudah menerima tawaran dana atau biaya hidup dari mana mana tanpa mereka mengetahui bahwa itu akan berdampak pada dirinya terutama masalah radikalisme," imbuh Burhanuddin didampingi Head of Chancery KBRI Khartoum, Jumara.
Suhardi menyambut baik harapan tersebut. Dia menekankan bahwa BNPT akan terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi fenomena-fenomena yang berkembang saat ini khususnya terkait dengan radikalisme dan terorisme.
"Kami akan berupaya menjalin hubungan kerja sama dengan pihak-pihak terkait di Sudan khususnya yang menangangi masalah-masalah radikalisme dan terorisme. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di tanah air untuk melakukan pencerahan dan pemahaman tentang kebangsaan dan kesatuan nasional kepada setiap calon mahasiswa yang ingin berangkat ke luar negeri khususnya yang ke Timur Tengah termasuk ke Sudan, sebagaimana yang pernah dilakukan kepada calon-calon mahasiswa yang ingin belajar ke Turki," papar Suhardi Alius.
Pada kesempatan itu, mantan Kabareskrim Polri ini memuji upaya-upaya yang dilakukan KBRI Khartoum.
Termasuk dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di masyarakat Indonesia di Sudan.
Baik terkait terorisme maupun kasus penyelundupan senjata yang baru-baru ini dituduhkan ke pasukan Polri yang bertugas dalam misi UNAMID di Darfur yang akhirnya tidak terbukti.
Ke depan, tegas Suhardi, BNPT akan menindaklanjuti kerja sama antara BNPT Sudan terkait MoU tentang pertukaran informasi antara kedua badan terkait terorisme di kedua negara. (jos/jpnn)