Boeing 747 Qantas Terbang Terakhir Kalinya di Rute Kanguru
Anak Noel, Peter Taylor, yang sempat bekerja di Qantas sebagai seorang insinyur juga memiliki kenangan indah dengan pesawat tersebut.
"Kami tumbuh besar dengan pesawat ini. Di musim libur, di ingatan saya, pesawat inilah satu-satunya yang membawa kami berkeliling dunia," kata dia.
"Dan ketika pulang, pesawat ini mengingatkan kami pada Australia, tanpa peduli dari mana kami berasal ketika masuk ke pesawat."
Para pekerja dan penumpang, yang hadir dalam upacara perpisahan itu, mengibarkan bendera Qantas sebagai tanda perpisahan kepada jet tersebut, diiringi lagu 'I Still Call Australia Home'.
Minggu lalu, pesawat tersebut sempat melakukan tur perpisahan singkat, yang diselenggarakan bagi penggemar beratnya, di Sydney, Brisbane, dan Canberra.
Ketua pelaksana Qantas, Alan Joyce, mengatakan ia merasa terharu ketika melepas Boeing 747, pesawat yang telah melihat naik-turunnya Australia sepanjang sejarah.
Pesawat Qantas seri 747 yang terakhir meninggalkan Australia hari ini, dan secara khusus melewati Bandara Shellharbour, yang memiliki peran dalam sejarah pesawat tersebut.
"Pesawat ini sudah pernah mengangkut Ratu Elizabeth, Paus, dan tentu saja setiap tim Olimpiade sejak diselenggarakannya di tahun 1984," kata Alan.