Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bom Indramayu: Pak RW Sudah Diminta Pantau Jauh Hari

Senin, 16 Juli 2018 – 07:54 WIB
Bom Indramayu: Pak RW Sudah Diminta Pantau Jauh Hari - JPNN.COM
Bom Indramayu: Bengkel merangkap rumah yang dihuni terduga teroris, AS beserta keluarganya tampak sepi. Foto: KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU/JPNN.com

“Dari dulu sudah buka bengkel, tempatnya ya di situ. Setelah rumah yang di Karangbaru dijual, dia dan keluarga pindah ke bengkel itu. Asli penduduk sini,” kata dia.

Keluarga AS dikenal tertutup dan kurang bermasyarakat. Hal ini mungkin karena kesibukan membuka usaha bengkel sepeda motor, servis sepeda angin dan juga stel pelek kendaraan roda dua. Sehinga ketika terjadi penggerebekan, masyarakat terutama para tetangganya dibuat terkejut.

Mayoritas warga tak menduga AS yang sehari-hari berkutat di bengkel ternyata diduga terlibat jaringan teroris. Namun bagi Kuwu Warto sendiri, diamankannya AS bukanlah kejutan. Sebab sudah sejak lama pula dia mendapat informasi jika segala aktivitas AS selalu dipantau aparat karena diduga terkait dengan jaringan teroris.

Senada dilontarkan H Iman Budi Santoso, Ketua RW 13 Komplek BTN Cipancuh Asri. Dia mengaku tidak terlalu kaget saat terjadi penggerebekan di rumah kontrakan yang berlokasi di RT 29 Blok Kubang Gading. Dari awal mereka mengontrak hampir setahun lalu, pihaknya mendapatkan informasi bahwa penghuni kontrakan terindikasi teroris.

Indikasi itu diperkuat dengan adanya imbauan dari pihak berwajib untuk memintanya terus memantau aktivitas warga yang berasal dari Kabupaten Subang itu.

“Memang sudah ada informasi seperti itu. Apalagi wilayah Kecamatan Haurgeulis lagi jadi pantauan aparat karena seringnya penangkapan terduga jaringan teroris,” terang dia.

BACA JUGA: Pelaku Bom Indramayu Luka Parah, Kabur ke RS Arjawinangun

Dari pantauannya pula, para penghuni rumah kontrakan yang tidak diketahui pekerjaan dan profesinya itu sangat tertutup alias inklusif. “Jarang bergaul dengan masyarakat sekitar, ke masjid juga jarang padahal jaraknya dekat,” ungkap dia.

Pascakejadian Bom Indramayu, Densus 88 langsung bererak dan menangkap sejumlah orang terduga teroris.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News