Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bom Meledak di Astanaanyar, GPII Dorong Sinergitas Penanganan Radikalisme

Sabtu, 10 Desember 2022 – 20:44 WIB
Bom Meledak di Astanaanyar, GPII Dorong Sinergitas Penanganan Radikalisme - JPNN.COM
Personel Brimob bersenjata laras panjang berjaga di Jalan Astanaanyar Kota Bandung menyusul aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12) pagi. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

Salah satu dia ntaranya adalah markas kepolisian. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang dianggap strategis untuk menebarkan ketakutan.

Sejarah mencatat, ada sejumlah aksi terorisme di negeri ini yang menjadikan markas kepolisian sebagai objek serangan. Pada Mei 2018 terjadi serangan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya.

Pelaku bom bunuh diri di Astana Anyar, Bandung yakni Agus Sujatno alias Agus Muslim diketahui merupakan mantan napiter.

Pernah dihukum penjara lantaran terlibat aksi bom panci di Cicendo, Agus baru bebas dari Nusakambangan beberapa bulan lalu dalam keadaan “merah”.

Status “merah” ini digunakan untuk mengkategorikan narapidana yang masih berpandangan belum NKRI dan belum mau menjalani proses deradikalisasi.

Apakah ini menandakan bahwa proses deradikaliasi itu gagal? Tentu tidak dan sangat terburu-buru mengatakan bahwa program deradikalisasi yang dilakukan itu gagal.

Ismail menjelaskan bahwa tidak semua mantan Napiter kembali ke jaringan terorisme pasca keluar dari penjara.

Tidak sedikit juga mantan Napiter justru kembali ke masyarakat umum dan menjadi warga yang normal alias tidak lagi terlibat jaringan terorisme kembali.

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP-GPII) mengecam tindakan bom bunuh diri di Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close