Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bornop Nozzle, Inovasi Manggala Agni Padamkan Titik Api

Kamis, 16 November 2017 – 12:02 WIB
Bornop Nozzle, Inovasi Manggala Agni Padamkan Titik Api - JPNN.COM
Pasukan Manggala Agni KLHK berjibaku memadamkan titik api. Foto: KLHK for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terus melakukan berbagai inovasi dalam mengendalikan titik api.

Saat ini ada sekitar 1.980 anggota Manggala Agni yang tersebar di 37 daerah operasi. Setiap daerah operasi (daops) memiliki kendala dan tantangan yang berbeda-beda dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya kesulitan memadamkan titik api di lahan gambut dalam.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Manggala Agni, di mana sumber api tidak bisa dilihat secara langsung di atas permukaan tanah, melainkan di bawah permukaan (underground fire).

Menghadapi kondisi seperti itu, Manggala Agni Daops Labuan Batu, Sumatera Utara berinovasi dengan menciptakan peralatan pemadaman baru khusus di lahan gambut. Manggala Agni Daops Labuan Batu memodifikasi nozzle untuk menyemprotkan air di lahan gambut yang diberi nama Bornop Nozzle.

Sebelum ada alat baru bernama Bornop Nozzle ini, pemadaman pada lahan gambut biasanya menggunakan alat pemadam yang disebut sunbut (suntik gambut). Sunbut ini juga berfungsi untuk memadamkan api yang berada di bawah permukaan tanah dengan cara menyuntikkan ke dalam tanah.

Namun penggunaan sunbut membutuhkan tenaga untuk menyuntikkannya ke dalam gambut dan hanya mampu menyemprotkan air ke sisi kiri dan kanan. Untuk mempermudah cara kerja pemadaman karhutla maka kemudian Manggala Agni membuat inovasi dengan memodifikasi sunbut dengan membuat kumparan dari tabung yang bisa berputar pada ujung sunbut (nozzle), sehingga air bisa menyemprot ke segala arah.

Selain itu, Manggala Agni Daops Labuan Batu juga merakit Sornop Nozzle yang digunakan untuk memadamkan sisa-sisa karhutla, di mana biasanya masih ditemukan bara atau api yang tersembunyi pada tumpukan kayu yang membentuk rongga.

Alat ini didesain sedemikian rupa dengan menambah tabung berpori pada ujung nozzle yang bisa berputar, sehingga air menyebar secara horizontal. Air ini diharapkan menjangkau semua celah di lahan yang masih terdapat bara atau sisa-sisa api yang tak terlihat.

Sebelum ada alat baru bernama Bornop Nozzle ini, pemadaman pada lahan gambut biasanya menggunakan alat pemadam yang disebut sunbut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close