BP2MI Beri Penghargaan Pejuang Kemanusiaan Kepada Pekerja Migran Indonesia Riyanto di Korsel
Profesor Si Yong Lim dari Korea Coast Guard Academy juga turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Saudara Riyanto atas tindakan beraninya menyelamatkan seorang warga negara Korsel.
“Saya mengajar International Relations bagi Coast Guard Officers. Saya pernah menghabiskan masa kecil saya di Indonesia, sehingga saya menganggap sebagian diri saya adalah orang Indonesia. Saya juga berhubungan baik dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korsel. Tindakan Saudara Riyanto ini adalah salah satu penguat hubungan antara kedua negara, saya ucapkan terima kasih,” ungkap Si Yong Lim.
Adapun kronologi peristiwa penyelamatan perempuan Korea Selatan adalah pada tanggal 18 Januari 2024, Riyanto saat akan bersandar ke pelabuhan menyaksikan seorang perempuan terjatuh jatuh ke perairan yang tidak jauh dari pelabuhan Bangeojin, Ulsan, Korsel.
Melihat kejadian tersebut, Riyanto langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan perempuan tersebut dan memeganginya agar tidak tenggelam, hingga akhirnya penjaga pantai setempat tiba dan menyelamatkan mereka berdua.
Perempuan tersebut kemudian diberikan pertolongan pertama untuk membantu pernapasan dan detak jantung sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan lanjutan.
Riyanto yang hadir secara virtual mengucapkan terima kasih kepada Kepala BP2MI dan seluruh pihak yang sudah mendukung dalam pemberian penghargaan pejuang kemanusiaan ini.
Sebelumnya, dia juga telah mendapatkan penghargaan dari Kepolisian Pos Penjaga Pantai Ulsan.
“Saya bekerja ke Korsel sejak tahun 2017. Penghargaan ini saya serahkan untuk keluarga saya, juga seluruh Pekerja Migran Indoesia yang bekerja sebagai pelaut asing. Salam satu jiwa,” ucap Riyanto.