BPOM Imbau Produsen Susu Kental Manis Perbaiki Promosi
Sementara itu, Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Damayanti Rusli Sjarif mengatakan, persoalan susu kental manis bukan pada produk, tetapi penggunaannya.
“Susu kental manis ini dipakai di seluruh dunia. Namun, penggunaannya di dapur, untuk memasak, membuat kue atau es krim. Di Indonesia, susu kental manis dikasih ke anak dan bayi sebagai pengganti susu formula,” kata Damayanti.
Damayanti memaparkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan tidak memberikan minuman berwarna kepada anak-anak.
Anggota IDAI itu menambahkan, mengonsumsi air putih dan buah potong lebih baik.
Hal itu untuk mencegah asupan gula berlebih pada anak. Berdasarkan batasan gula yang ditetapkan WHO pada 2015, penggunaan gula tambahan kepada anak hanya diizinkan maksimal sepuluh persen dari total kalori.
“Produk ini (susu kental manis) bukanlah susu. Oleh karena itu, perlu dikaji ulang regulasi, terutama mengenai iklan dan promosi. Jangan sampai masyarakat berasumsi ini adalah susu,” kata Damayanti. (jos/jpnn)