BPS Sebut Luas Panen Padi 2020 Menurun, tetapi Produksi Naik
Berbeda dengan produksi pada 2020 produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada Maret yaitu sebesar 9,17 juta ton.
"Meski luas panen padi pada 2020 mengalami penurunan dibanding 2019 produksi padi mengalami kenaikan," papar dia.
Kecuk menjelaskan, jika dilihat menurut putaran, kenaikan produksi padi terjadi pada Mei-Agustus dan September-Desember 2020 yaitu masing-masing sebesar 1,14 juta ton GKG (6,04 persen) dan 2,68 juta ton GKG (22,54 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Kenaikan produksi tersebut disumbang oleh kenaikan luas panen yang terjadi pada putaran Mei-Agustus yang sebesar 208.330 hektare (5,29 persen) dan pada putaran September–Desember yang sebesar 478.590 hektar (21,82 persen).
"Sementara, penurunan produksi padi hanya terjadi pada putaran Januari–April, yakni sebesar 3,78 juta ton GKG (15,91 persen)," ujar Kecuk.
Seperti diketahui, sejak 2018 BPS bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/ BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode KSA.
KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. (antara/jpnn)