BPSDM Kemenkumham Gelar Halalbihalal untuk Memulai Hal Positif
jpnn.com, DEPOK - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia (BPSDM Hukum dan HAM) Kemenkumham menggelar halalbihalal bagi seluruh pimpinan dan pegawainya, Selasa (11/7). Kepala BPSDM-HAM Mardjoeki mengatakan, halalbihalal itu sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan.
Menurut Mardjoeki, halalbihalal itu juga untuk menjalin hubungan baik demi mendongkrak kinerja aparatur. “Sama-sama memulai hal yang baru dengan kegiatan yang positif,” ucapnya saat menyampaikan kata sambutan pada halalbihalal yang digelar di Auditorium Gedung BPSDM Hukum dan HAM di Cenere, Depok, Jawa Barat itu.
Kegiatan halalbihalal itu juga diisi tausiah oleh Ustaz M Nurul Irfan yang menyampaikan makna dari Lebaran maupun ketupat. Menurutnya, istilah Lebaran sering dipakai masyarakat dalam menyambut Idul Fitri.
Padahal Lebaran berasal dari kata ‘lebar’ dalam Bahasa Jawa yang bermakna selesai. Artinya setelah selesai Ramadan, umat Islam memasuki Syawal. “Hingga tibalah waktunya masuk bulan Syawal,” ucapnya menjelaskan.
?Sedangkan ketupat, sambung Irfan, juga berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, yaitu kupat. Menurut Irfan, kupat merupakan singkatan dari ngaku lepat atau mengaku bersalah untuk meminta maaf.
Karenanya, dalam Lebaran ada sungkeman atau bersimpuh di hadapan orang tua sambil memohon maaf. “Atas kesalahan yang pernah dilakukan,” tuturnya.
Selain itu, kupat juga berarti akronim dari laku papat atau empat tindakan. Yaitu Lebaran, luberan, leburan dan laburan.