Brigade Hizbullah: Pemerintah Sudah Kehabisan Akal
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Komandan Brigade Hizbullah Solihin Pure menilai, besarnya jumlah massa yang akan turun pada aksi tolak Perppu 2/2017 tentang Ormas yang rencananya digelar di depan gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/7), sangat tergantung konsolidasi dan koordinasi simpul jaringan ormas Islam yang ada.
Selain itu juga sangat tergantung pada dukungan logistik. Karena tanpa adanya dukungan logistik yang kuat, akan sulit mendatangkan massa yang besar. Apalagi jika disebut massa berasal dari seluruh Nusantara.
"Di lapangan semua kemungkinan bisa terjadi dan juga tergantung persepsi pemerintah terhadap gerakan itu," ujar Pure kepada JPNN, Minggu (16/7).
Menurut Pure, kalau gerakan tersebut oleh pemerintah dianggap sebagai ancaman, tentu kekhawatiran kemungkinan bakal ada penggembosan atau penangkapan bisa saja terjadi.
"Namun kalau pemerintah menilai ini hanya sebuah aksi protes biasa, saya rasa kecil kemungkinan adanya penggembosan," ucapnya.
Saat ditanya tanggapannya terkait penerbitan Perppu Nomor 2/2017 tersebut, Pure memberikan penilaian tajam. Menurutnya memang pemerintah tidak tergesa-gesa, namun kemungkinan telah kehabisan akal.
"Karena itu kan (penerbitan perppu) aksi sepihak, sehingga mengesankan pemerintah sudah kehabisan akal, tidak mampu mencari jalan keluar yang lebih demokratis serta menempuh cara yang partisipatif dengan melakukan hearing dari perwakilan ormas-ormas yang ada," pungkas Pure. (gir/jpnn)