Bripka HR Lepaskan Tembakan, Sersan Dua HD Langsung Terkapar
"Saat ini posisinya adalah fokus kepemulihan kesehatan. Kalau proses hukumnya, kami serahkan penuh ke kepolisian untuk melakukan pemeriksaan kepada rekan kita (oknum polisi) yang menyalahgunakan senjata api," beber dia.
Dengan insiden tersebut, kata dia, Kodam XIV/Hasanuddin telah mengeluarkan imbauan agar seluruh personil TNI-Polri tidak terganggu serta selalu bersinergi dan bersatu.
"Adanya insiden ini, TNI-Polri harus tetap bersatu, apalagi di tengah pandemi COVID-19, yang tentunya harus sama-sama bersatu, untuk melawan virus tersebut, jadi harus sinergi," ucap dia.
Ditanya soal kondisi korban, kata dia, saat ini dalam perawatan intensif di RS Pelamonia pascaoperasi pengangkatan proyektil peluru di tubuh korban.
"Boleh dikatakan sudah sadar, tetapi masih pemulihan intensif. Menurut dokter sudah melewati masa krisis, saya semalam sudah liat, bisa bicara. Tetapi kondisinya harus dijaga jangan sampai drop. Makanya fokus di kesehatan dulu sampai anggota kami ini sembuh," katanya.
Sejauh ini, kata dia, mereka telah berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Selatan untuk penanganan kasusnya termasuk mengujungi korban. Ia berharap insiden itu tidak memengaruhi sinergitas TNI-Polri untuk tetap bersatu.
"Apalagi insiden ini adalah urusan pribadi. Oleh karena itu, sinergitas harus tetap kami jaga. Kami sudah memahami masing-masing, dari kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan. Dari Kodim sudah berkomunikasi, komandan Kodim pun sudah menggunakan komunikasi ke korban," ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar PolisiIbrahim Tompo, juga membenarkan insiden itu. Hanya saja tidak diekspos ke publik karena ada kepekaan yang harus dijaga.