BSI Telah Sejajar dengan Bank Syariah Dunia

jpnn.com - Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk resmi diluncurkan di Istana Kepresidenan Senin, 1 Februari 2021 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. BSI merupakan gabungan tiga Bank BUMN Syariah berkode saham (BRIS).

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyebut, potensi Ekonomi Syariah di Indonesia dengan jumlah penduduk muslim di tanah air bagaikan 'Raksasa yang sedang tertidur'. Jika dibangunkan maka akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

BSI merupakan terobosan pemerintah melakukan merger tiga bank syariah BUMN pada pertengahan 2020. Ketiganya adalah PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT BNI Syariah (BNIS).

Dalam posisi ini, BRIS akan menjadi pihak yang menerima penggabungan atau entitas survivor tiga bank syariah tersebut. Ada pun PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merupakan nama baru hasil merger atau penggabungan usaha dari tiga bank syariah BUMN. Merger ini berjalan secara efektif mulai 1 Februari 2021.

Penggabungan ketiga bank ini melalui proses merger menjadikan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. BSI mengelola aset hampir Rp 240 triliun dan memiliki jangkauan 1.200 cabang.

BSI juga memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah yang tinggi. Hal itu dapat dilihat berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencatat saham BRIS melonjak 10,74% di level Rp 1.650/saham.

BSI menargetkan Rp 54 triliun di akhir 2021 untuk proyeksi dana UMKM. Bahkan BSI merancang strategi khusus untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan data yang diperoleh hingga September 2020, total dana UMKM sudah mencapai Rp 36,36 triliun. Diketahui bahwa sebesar Rp 18,7 triliun merupakan pembiayaan UMKM milik PT Bank BRI Syariah, Rp 11,67 triliun milik PT Bank Syariah Mandiri, dan Rp 5,99 triliun milik PT Bank BNI Syariah.