BTPN Siapkan Sejumlah Strategi Redam Dampak Resesi
jpnn.com - Direktur PT Bank BTPN Tbk Henoch Munandar memastikan akan tetap memberikan layanan yang optimal sesuai kebutuhan keuangan nasabah.
Sebab, sejumlah lembaga internasional memperingatkan risiko terjadinya resesi global pada 2023 akibat kenaikan suku bunga acuan yang tinggi secara bersamaan untuk meredam inflasi.
“Merespons situasi ekonomi terkini, Bank BTPN berkomitmen untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas dengan produk dan layanan yang lengkap sesuai kebutuhan keuangan nasabah,” ujar Henoch, Selasa (6/12).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Oktober 2022 tercatat sebesar 3,31 persen (yoy). Artinya, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,21 persen (yoy).
Mengantisipasi hal tersebut, Head of Treasury Bank BTPN Wiwig Santoso mengimbau agar investor mewaspadai beberapa hal di tahun depan seperti perubahan geopolitik yang memiliki dampak luas, salah satunya terhambatnya rantai pasok global.
Menurut Wiwig, investor harus pintar mengelola eksposur aset, liabilities secara terus-menerus dan konservatif serta memperhatikan peluang yang muncul untuk mengoptimalkan aset di tengah kondisi yang dinamis saat ini.
"Kami memastikan, BTPN sebagai perusahaan yang bergerak di jasa keuangan akan terus mendampingi nasabah dalam meraih peluang dengan menyiapkan produk-produk keuangan yang menjawab solusi keuangan," katanya.
Lebih lanjut, hal itu juga sejalan dengan visi Bank dan kebijakan pemerintah, yakni liquidity management untuk nasabah korporasi, investasi reksa dan obligasi pemerintah untuk nasabah ritel, dan Program Daya atau pemberdayaan untuk nasabah UMKM.