Bu Mega Heran Lihat Pedemo Sampai Bakar-Bakar Halte
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa heran melihat anak muda saat ini dalam menyampaikan aspirasi.
Terlebih saat anak-anak muda menggelar demo terkait Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang diwarnai dengan pembakaran belasan halte umum.
Menurut Megawati, aturan hukum membolehkan warga negara melakukan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi.
Pascareformasi 1998 , Indonesia memang sudah memilih untuk demokrasi. Namun dia menegaskan, demonstrasi bukan berarti boleh melakukan aksi perusakan fasilitas publik.
"Kurang apa saya bilang pada mereka yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo. Kalau tak cocok, pergi ke DPR. Di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat. Itu terbuka bagi aspirasi," kata Megawati saat peresmian sejumlah kantor partai di daerah secara virtual, Rabu (28/10).
Presiden Kelima RI itu menilai halte-halte itu dibangun menggunakan anggaran negara, serta memakai tenaga dan pikiran. Namun, pedemo malah membakarnya.
"Masyaallah, susah-susah bikin halte-halte Transjakarta, enak saja dibakar, emangnya duit lo? Ditangkap tak mau, gimana ya. Aku, sih, pikir lucu banget ini Republik Indonesia sekarang," tambahnya.
Megawati lalu bertanya kepada Djarot Saiful Hidayat, eks Gubernur DKI Jakarta, yang ada di sebelahnya, berapa anggaran untuk membangun satu halte. Djarot yang merupakan politikus PDIP itu menjawab Rp 3 miliar.