Bu Risma: Memang Berat, tetapi Tuhan Mahaadil
Anak-Anak Jalanan Binaan Kemensos di Mojokerto Sukses Kelola Usaha Kuliner“Dari hasil identifikasi diketahui mereka biasa turun ke jalan untuk mengamen dan juga terindikasi menjadi penyalahguna napza," katanya.
Terdapat lima anak jalanan yang memiliki keinginan pulih dan dapat mandiri secara ekonomi agar tidak kembali ke jalan untuk mengamen.
Berdasar hasil asesmen diambil kesimpulan kelima anak tersebut perlu untuk dilakukan rehabilitasi sosial di BRSKP Napza “Satria” Baturraden dengan target antara lain pulih dari ketergantungan napza, memiliki perilaku yang adaptif sesuai dengan norma dan etika, dan dapat mandiri secara ekonomi dengan mengembangkan usaha sesuai dengan minat dan bakat.
“Kelima anak jalanan dari Mojokerto telah menjalani rehabilitasi sosial di BRSKP Napza “Satria” Baturraden selama 28 hari,” kata Harry.
Selama rehabilitasi telah dilaksanakan berbagai terapi, meliputi terapi fisik seperti detoksifikasi, pemeriksaan kesehatan rutin, olahraga, kebersihan diri.
Kemudian, terapi mental spritiual seperti penguatan mental dan peningkatan ibadah.
Terapi psikososial seperti kegiatan terapi individu (konseling) dan terapi kelompok (konseling kelompok, morning meeting/breafing, PAGE, evaluasi harian, evaluasi dan target mingguan, diskusi, residen meeting, sharing circle).
“Mereka juga diajari keterampilan vokasional dan kemandirian, yakni pelatihan barista, pelatihan digital marketing, kunjungan dan pelatihan pembuatan sepatu, dam pelatihan sablon," katanya.