Bu Risma, Pangeran Charles, dan Saya
Catatan Kajari Surabaya Didik Farkhan Alisyahdijpnn.com, SURABAYA - Siapa yang tidak kenal dengan Bu Risma, ibunya arek-arek Surabaya. Jawa Timur. Hampir semua rakyat Indonesia mengenalnya.
Kini namanya makin mendunia. Beberapa negara sering mengundangnya untuk testimoni kebijakan dan gebrakannya selama memimpin Kota Surabaya.
Paling akhir adalah Pangeran Charles dari Inggris yang mengundangnya untuk berbicara soal pengelolaan sampah plastik pada Launch New Plastic Economy Innovation Prize. Acara digelar di Saatchi Duke of York’s HQ Kings Road, London pada Kamis, 18 Mei 2017.
DI ISTANA RAJA: Dari depan kiri; Kajari Didik Farkhan Alisyahdi, Wali Kota Tri Rismaharini, Kapolrestabes Kombes Pol M Iqbal berfoto bersama di depan gate utama Istana Buckingham di London, Inggris, sebelum bertemu dengan Pangeran Charles. Foto Istimewa
Kebetulan, saya dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M. Iqbal hadir dan jadi saksi mata saat Bu Risma diterima dan berbincang dengan sang calon raja itu.
Ya, saya dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal memang diajak Bu Risma mendampingi selama di Inggris. Karena, Bu Risma ingin testimoni juga tentang perlunya dukungan aparat penegak hukum dalam mengelola dan menyelesaikan seluruh permasalahan kota.
Seperti diketahui, sebelum acara dengan pangeran Charles, dua hari sebelumnya, Selasa, 16 Mei 2017, Pemerintah Kota Surabaya melakukan penandatanganan Letter of Intens (LoI) kerjasama menjadi sister city antara Surabaya dan Liverpool.
Dua kota ini memang hampir memiliki karakteristik permasalahan kota yang sama. Sama-sama kota pelabuhan, sama-sama punya pendukung (suporter) bola yang fanatik, dan sama-sama kota yang ekonominya menjadi penopang ekonomi pertumbuhan masing-masing negara.