Budi Indonesia 1
Meski terlibat di Agrindo dan Rutan Arief lebih banyak aktif di pendidikan. Ia bertekad all out memajukan Widya Kartika yang masih ketinggalan dibanding banyak universitas dengan latar belakang Tionghoa lainnya di Surabaya.
"Banyak anak orang Tionghoa miskin kuliah di sini. Saya harus memajukan universitas ini. Agar mereka tidak kalah dengan yang kaya," kata Arief.
Waktu terjadi krismon 1998, Arief harus pulang. Membantu perusahaan yang lagi sulit. Setelah kembali normal ia balik ke Milwaukee untuk menyelesaikan kuliahnya. Lalu mendapat gelar S-2 akuntansi dari Universitas Airlangga Surabaya.
Budi Santoso, Budi Iskandar dan anak-anak mereka juga jadi contoh perusahaan keluarga yang kompak. Budi Santoso mendirikan holding sendiri. Budi Iskandar juga punya holding sendiri. Kedua holding itulah yang menjadi pemegang saham di Agrindo dan Rutan. Itulah cara keluarga ini mengamankan perusahaan keluarga itu.
Kelak, misalkan ada masalah di antara keluarga itu tidak akan menyeret Agrindo dan Rutan.
Kian modern cara keluarga kaya mengamankan perusahaan. Mereka telah belajar dari banyaknya kehancuran perusahaan keluarga di masa lalu. Ternyata ada pilihan lain selain IPO di pasar modal.
Bagi keluarga kaya, itu penting. Namun, juga penting bagi perekonomian negara di masa depan. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi: