Budi Setiawan Sebut BFIA 2022 Berperan Penting Bagi Perfilman di Bumi Pasundan
Pemenang program BFIA 2022 kini akan masuk kepada program Short Lab, di mana gagasan dan ide cerita baru mereka akan dikembangkan dan ditulis ke dalam naskah sebelum akhirnya diproduksi.
Dalam program Short Lab BFIA 2022 ini para peserta akan akan didampingi oleh sineas-sineas profesional sebagai mentor.
Acara sendiri berlangsung meriah, dihadiri oleh para peserta program BFIA 2022, komunitas film, para tokoh perfilman serta perwakilan elemen pemerintah di antaranya Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R Yunandar Eka Perwira, Ketua PD Parfi Jawa Barat Amran Rusnadi dan Sekjen Milenial Cinta Budaya, Wildan Baraba.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari yang turut membuka BFIA 2022 mengatakan perlu adanya kolaborasi dan kekompakan untuk membangun ekosistem film di Bandung.
“BFIA ini berkaitan dengan pembiayaan perfilman sangat membantu kami dalam pembentukan ekosistem perfilman, mudah-mudahan kita bisa berkolaborasi jadi tidak hanya pentahelic saja tetapi juga hexahelic yang berkolaborasi dengan lembaga keuangan yang bisa di fasilitasi oleh BFIA,” kata Kenny.
Senada, Yunandar mengatakan sangat mungkin sekali untuk mewujudkan Bandung sebagai kota industri film, mengingat banyaknya orang-orang kreatif dan luar biasa di bidang perfilman di kota tersebut.
“Harus ada semacam kawasan khusus perfilman, karena namanya calon investor juga pasti melihat bagaimana kesungguhan kita membangun industri dilihat dari fasilitas, sarana dan prasarana dan itu sangat penting. Semoga ke depan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bisa berkontribusi bagi perkembangan perfilman di Kota Bandung,” ujarnya.
Adapun rangkaian kegiatan dari BFIA 2022 masih akan berlangsung. Pasalnya, masih akan ada program Pitching Forum pada 20-21 Mei mendatang.