Budiman Sudjatmiko Manusia Politik, Bukan Politikus
Gagasannya membuat UU Desa tidak semulus yang dibayangkan. Banyak yang mencibirnya bahkan beberapa fraksi di DPR sempat menolak. Namun dengan tekad dan argumentasi yang logis, akhirnya menuai hasil juga. UU Desa disahkan pada tahun 2014, di akhir periode pertamanya di parlemen.
Hingga saat ini, masyarakat desa sudah bisa menikmati hasil perjuangan Budiman Sudjatmiko. Selama pemerintahan Jokowi, desa menjadi anak emas pembangunan. Bukan hanya dana yang digelontorkan tapi berbagai fasilitas juga diberikan. Setidaknya, cita-cita Budiman agar desa bisa menentukan sendiri arah pembangunannya telah terwujud. Tinggal, bagaimana memberdayakan mereka.
Salah satu langkah pemberdayaan yang kembali digagas Budiman Sudjatmiko adalah menggagas innovator 4.0. Wadah yang menghimpun para pandit-cerdik cendekia dalam melakukan inovasi berbasis kemajuan teknologi. Hal ini terkesan sangat modern dan jauh dari realitas.
Akan tetapi Budiman berhasil memangkas jarak tersebut. Melalui Innovator 4.0, ia mengupayakan bagaimana desa bisa berdaya dengan bantuan teknologi. Produk pertanian, perkebunan dan perikanan Badan Usaha Milik Desa (BUmdes) bisa dipasarkan melalui mechine learning dan artificial intelegent.
Menjadi seorang politisi hari ini sangatlah gampang, cukup bermodal koneksi, maka kartu anggota partai sudah bisa dijejer di dompet. Tapi menjadi manusia politik, harus besar di perpustakaan lalu hidup di jalanan. Dan itu sudah dilakukan oleh seorang Budiman. (dil/jpnn)