Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bukan Cuma BBM, Harga Beras juga Naik

Jumat, 12 Oktober 2018 – 09:14 WIB
Bukan Cuma BBM, Harga Beras juga Naik - JPNN.COM
Beras. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Saat masyarakat gelisah dengan kenaikan BBM, harga beras pun diam-diam naik. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), hampir semua jenis beras, baik premium, medium, dan rendah di tingkat penggilingan naik.

Dampaknya, harga di pasar tradisional pun ikut naik, rata-rata Rp 10.400 atau naik Rp 200. Sementara di pasar modern dibanderol Rp 15.050 atau naik Rp 400, sedangkan di pedagang besar Rp 9.800 atau naik Rp 50.

Sekretaris Jenderal Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Beras (Perpadi) Burhanuddin mengatakan, kondisi harga ini akan semakin naik jika pemerintah tidak turun tangan dengan melakukan intervensi di pasar.

"Kalau tidak ada intervensi pemerintah, ya prediksinya naik. Naiknya 10 persen lah. Tapi, ini ada kegiatan operasi pasar pemerintah," katanya, seperti dikutip dari Harian Rakyat Merdeka, Jumat (12/10).

Menurut dia, kenaikan harga disebabkan karena kekhawatiran akan musim kering yang terjadi. Selain itu pasokan juga semakin berkurang.

"Ini sudah mau habis musim panen ya stok berkurang, masa panen sudah mulai abis. Kalau pasokan juga agak berkurang sedikit ke pasar," ujarnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti mengatakan, hingga akhir tahun harga pangan menunjukkan kecenderungan yang stabil. Meskipun ada kenaikan, nilainya sangat kecil.

Sesditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Maman Suherman menyatakan saat ini sedang panen di beberapa daerah. Berdasarkan perhitungan Kementan, prediksi luas panen bulan Oktober hingga Desember 2018 sebesar 2,85 juta hektare. Sehingga diperkirakan akan ada produksi sebesar 15,09 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 8,7 juta ton beras. (***/rmol)

Perpadi menilai kenaikan harga beras disebabkan karena kekhawatiran akan musim kering.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News