Bukan Rindu, Zaman Now Yang Berat Itu Belum Punya e-KTP
jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arief Fakrulloh mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan program Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA).
Tujuannya, agar semua penduduk Indonesia sadar akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan dan data kependudukan yang benar.
Menurut Zudan, untuk mendorong terwujudnya tujuan tersebut, dilakukan kampanye GISA setiap hari. Di mana semua pejabat Eselon I, II, III dan IV di Ditjen Dukcapil wajib melakukan kampanye GISA.
"Bahkan saya menugasksn 30 staf dukcapil sebagai tim buzzer untuk kampanye dua topik setiap hari. Boleh topik akta lahir, akta kawin, KTP Elektronik, NIK, KK dan lain lain, yang penting kampanye adminduk," ujar Zudan di Jakarta, Senin (19/3).
Zudan menyebut banyak ide-ide kreatif yang kemudian muncul. Ada yang mengambil tokoh Mukidi, tokoh Dilan hingga Semar. Kemudian ada juga tokoh Pak Luar dan Pak RT.
"Dari beberapa ide itu ada satu yang cukup menarik. Misalnya dari Diana Anggraeni. Dia mengambil tokoh Dilan dan Milea untuk kampanye, agar masyarakat mau membuat KTP elektronik," ucap Zudan.
Diana menggambarkan tokoh Dilan dan Milea sebagai tokoh kartun yang tengah duduk berdua. Dilan meminta Milea untuk tidak rindu, karena cukup berat dan Milea tidak akan kuat.
Namun Milea menilai rindu itu tidak berat. Karena ada WA, FB, Line dan Twitter. Dia menilai zaman now yang berat itu kalau belum punya e-KTP.
"Dilan, rindu itu enggak berat. Ada WA, FB, Line dan Twitter, jaman now yang yang berat kalau belum punya e-KTP Dilan," tulis Diana menggambarkan sikap Milea menanggapi pernyataan Dilan.
"Ini kampanye untuk menyasar pemilih pemula dan anak-anak muda generasi Dilan, generasi milenial," pungkas Zudan.(gir/jpnn)