Bung Hatta Sangat Sederhana, Sebaiknya Politikus dan Anak Muda Meneladannya
jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai Proklamator RI Mohammad Hatta merupakan figur yang sangat patut dijadikan teladan.
Menurut Ray, tokoh yang lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat itu layak atas dua julukan.
Ray menyebut Bung Hatta pantas disebut sebagai Bapak Politisi Bersih. Kedua, Hatta pantas disebut sebagai Bapak Politisi Sederhana, karena wakil presiden pertama RI itu tak berlebihan dalam menjalani hidup.
"Sangat sederhana. Beliau sangat patut menjadi teladan kita semua," ujar Ray saat menjadi narasumber diskusi ‘Pekan Bung Hatta’ yang digelar Badan Kebudayaan Nasional Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Minggu (15/8).
Pemerhati pemilu itu menuturkan makna sederhana bagi Bung Hatta berarti kesadaran eskatologis yang tidak bisa dipisahkan dari sejauh mana tokoh berjuluk Bapak Koperasi itu memahami ajaran Islam. Sikap sederhana Hatta juga tidak bisa dilepaskan dari latar belakang keilmuannya.
"Kesadarannya sebagai seorang ilmuwan yang hidup bukan untuk mencari kemewahan duniawi, tetapi mengabdikan sebesar-besarnya pengetahuan yang ada pada dirinya untuk kemaslahatan publik,” papar Ray.
Menurut Ray, sebenarnya Hatta bisa menjalani hidup berleha-leha dengan semua fasilitas yang dimiliki. Sebab, tokoh berdarah Minang itu terlahir dari keluarga mapan.
“Ketika mahasiswa sekalipun, (Hatta, red) di Belanda dengan fasilitas itu tetap menjalani hidup yang sangat sederhana dan tidak mau mempergunakan fasilitas yang diberikan kepada dirinya,” kata Ray.